1. TAUBAT
قال الله تعالى : وَتُوْبُوْا إِلىَ اللهِ جَمِيْعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ [النور : 31]
“ Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung “ (An Nur 31)
1)
إِنَّ اللهَ - عَزَّ وَجَلَّ - يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ
مُسِيْءَ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءَ
الَّليْلِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا [رواه مسلم]
Sesungguhnya
Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya pada waktu malam untuk menerima
taubat orang yang berdosa pada waktu siang dan Dia membentangkan
tangan-Nya pada waktu siang untuk menerima taubat orang yang berdosa
pada waktu malam hingga terbitnya matahari dari tempat terbenamnya ) “
(HR Muslim)
2) قال الله تعالى :
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَــوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ
مَا كَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ
ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَـرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ،
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا
ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا لأَتَـيْتُكَ بِقُرَابِهَا
مَغْفِرَةً [صحيح الترمذي]
“ Allah ta’ala berfirman : Wahai anak
Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku niscaya Aku
akan mengampunimu apapun yang ada pada dirimu. Wahai anak Adam
seandainya dosa-dosamu menjulang ke langit kemudian engkau minta ampun
kepada-Ku niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam sesungguhnya
jika engkau menda-tangi-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau
menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku sedikitpun maka aku akan memberimu
ampunan sepenuh bumi “ (Shahih Turmudzi Al Albani)
3) التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ [صحيح ابن ماجه]
“ Orang yang bertaubat dari dosanya bagaikan orang yang tidak punya dosa sama sekali “ (Shahih Ibnu Majah Al Albani)
4) لَوْ أَخْطَأْتـُمْ حَتَّى تَبْلُغَ خَطَايَاكُمْ عَنَانَ السَّمَاءِ، ثُمَّ تُبْتُمْ، لَتَابَ عَلَيْكُمْ [صحيح ابن ماجة]
“
Seandainya kalian melakukan kesalahan-kesalahan sepenuh langit,
kemudian kalian bertaubat, niscaya taubat kalian akan diterima ” (Shahih
Ibnu Majah Al Albani)
2. MENUNTUT ILMU
قال الله تعالى : يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُواْ مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَـتٍ [المجادلة :11]
“
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “(Al Mujadalah
11)
5) مَا خَرَجَ رَجُلٌ مِنْ بَيْتِهِ يَطْلُبُ عِلْمًا إِلاَّ سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ [صحيح الجامع]
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya akan Allah mudahkan baginya jalan menuju syurga (Shahih Al-Jami)
6)
مَنْ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لاَ يُرِيْدُ إِلاَّ أَنْ يَتَعَلَّمَ
خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ، تَامًّا حَجَّـتُهُ
[صحيح الترغيب والترهيب]
Siapa di pagi hari berangkat ke masjid
hanya untuk mempelajari kebaikan atau megajarkan kebaikan, maka baginya
bagaikan pahala orang yang melakukan haji dengan sempurna (Shahih
Targhib dan Tarhib)
7) مَنْ خَرَجَ فِيْ طَلَبِ عِلْمٍ، فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ [صحيح الترمذي]
Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah hingga kembali (Shahih Turmuzi)
8) مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ [صحيح ابن ماجه]
Siapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah akan memberikannya pema-haman terhadap agama (Shahih Ibnu Majah Al Albani)
3. HALAQAH ZIKIR DAN MENGAJI
9)
مَا جَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالىَ فَيَقُوْمُوْنَ حَتَّى
يُقَالُ لَهُمْ : قُوْمُوْا قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَبُـدِّلَتْ سَيِّئَاتُكُمْ حَسَنَاتٍ [صحيح الجامع]
Suatu kaum
yang duduk untuk berzikir kepada Allah ta’ala lalu mereka berdiri,
niscaya akan dikatakan kepada mereka : Berdirilah kalian sesungguhnya
Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian, dan kesalahan-kesalahan kalian
telah diganti-kan dengan kebaikan (Shahih Al-Jami)
10)
مَا جَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ، إِلاَّ حَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ
السَّكِيْنَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ [صحيح الجامع]
Suatu
kaum yang berzikir kepada Allah niscaya malaikat akan mengelilingi
mereka, rahmat dicurahkan kepada mereka dan diturunkan kepada mereka
sakinah dan Allah sebut-sebut mereka terhadap makhluk yang ada
disisi-Nya (Shahih Al Jami)
4. DZIKIR
قال الله تعالى : فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ [البقرة :152]
“ Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu “ (Al Baqarah 152)
11)
يقول الله عز وجل : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِي، وَأَنَا مَعَهُ
حِيْنَ يَذْكُرُنِيْ، إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي،
وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلإٍ خَيْرٌ مِنْهُمْ، وَإِنْ
تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ
تَقَرَّبَ إِلَيْهِ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وَمَنْ أَتَانِيْ
يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً [مسلم]
Sesungguhnya Aku berdasarkan
persangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku bersamanya saat dia mengingat-Ku,
jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Akupun akan mengingatnya
dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku di hadapan orang-orang maka
Aku-pun akan mengingatnya dihadapan makhluk-makhluk yang lebih baik dari
mereka, jika mereka mendekatiku sejengkal maka Aku akan mendekatinya
sehasta dan jika dia mendekati-Ku sehasta maka Aku mendekatinya sedepa
dan siapa yang mendatangiKu dengan berjalan maka Aku mendatanginya
dengan berlari. (HR Muslim)
5. BERBUAT DAN MENGAJAK KEBAIKAN
12) كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ، وَالدَّالُّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ [صحيح الجامع]
“
Setiap kebaikan adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan kepada
kebaikan bagaikan orang yang melakukannya “ (Shahih Al Jami’)
13) عَلَيْكُمْ بِاصْطِنَاعِ المَعْرُوْفِ، فَإِنَّهُ يَقِيَ مَصَارِعَ السُّوْءِ [صحيح الجامع]
“ Hendaklah kalian mengusahakan kebaikan, karena hal tersebut dapat melindungi dari mati secara buruk “ (Shahih Jami’ Al Albani)
6. KEUTAMAAN BERDAKWAH DI JALAN ALLAH
قال
الله تعالى : وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللهِ وَعَمِلَ
صَالحِاً وَقَالَ إِنَّنِيْ مِنَ المُسْلِمِيْنَ [فصلت :33]
Siapakah
yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang shaleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri “ (Fushshilat 33)
14) وَاللهِ لأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمُرُ النَّعَمِ [مسلم]
“
Demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang atas
perantara kamu maka (ganjarannya) lebih baik bagi kalian daripada kalian
mendapatkan seekor onta merah (1. Onta merah adalah harta benda yang
paling tinggi nilainya pada saat itu, red)“ (HR Muslim)
15)
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلَ أُجُوْرِ مَنْ
تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا
إِلىَ ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلَ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ
لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئاً [مسلم]
“ Siapa yang
mengajak kebaikan maka baginya pahala seperti pahala orang yang
mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan siapa yang
mengajak kesesatan maka baginya dosa seperti dosa orang yang
mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun “ (HR Muslim)
7. AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
قال
الله تعالى : وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُوْنَ إِلىَ الخْيَرِْ
وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ المُنْكَرِ
وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ [آل عمران :104]
“
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung “ (Ali Imran 104)
16) إِنْ مِنْ أُمَّتِيْ قَوْمًا يُعْطُوْنَ مِثْلَ أُجُوْرِ أَوَّلِهِمْ، يُنْكِرُوْنَ الْمُنْكَرَ [السلسلة الصحيحة]
“
Sesungguhnya ada dari ummatku yang diberikan pahala seperti pahalanya
generasi pertama, (hal tersebut karena) mereka mencegah kemunkaran “
(Silsilah Shahihah Al Albani)
8. BELAJAR ALQURAN, MEMBACA DAN MENGHAFALNYA
17) خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَـلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ [البخاري]
“ Sebaik-baik kalian adalah orang yang be-lajar Al Quran dan yang mengajarkannya “(HR Bukhari)
18)
الَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ
الْكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَعْتَعُ
فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ [متفق عليه]“ Orang yang
membaca Al Quran dan dia pandai membacanya maka (nanti di akhirat akan
dikumpulkan) bersama para malaikat yang mulia, sedangkan orang yang
membaca Al Quran dan dia terbata-bata karenanya serta kesusahan maka
baginya dua pahala “ (Muttafaq alaih)
19)
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ،
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ "آلـم" حَرْفٌ،
وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ [البخاري]
Siapa
yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan
setiap kebaikan akan dilipatkan gandakan sepuluh, saya tidak mengatakan
(آلـم) satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim
satu huruf . (HR Bukhari)
20) مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُحِبَّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ، فَلْيَقْرَأْ فِي الْمُصْحَفِ [صحيح البخاري]
“ Siapa senang dirinya mencintai Allah dan Rasul-Nya maka hendaklah dia membaca Mushhaf ini (Al Quran) “(Shahih Bukhari)
21)
يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرْآنِ: اِقْرَأْ، وَارْتَقِ، وَرَتِّلْ، كَمَا
كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ
تَقْرَؤُهَا [صحيح البخاري]
“ Dikatakan kepada orang yang suka
membaca Al Quran : “Bacalah dan mendaki-lah, bacalah dengan tartil
sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya
kedudukanmu ada pada akhir ayat yang engkau baca “ (Shahih Bukhari)
22)
أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ ثَلاَثَ
خَلِفَاتٍ، عِظَامٍ سِمَانٍ ؟ قُلْنَا : نَعَمْ : قَالَ : فَثَلاَثُ آيَاتٍ
يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ
خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ [مسلم]
Inginkah salah seorang diantara
kalian yang kembali ke keluarganya membawa tiga ekor onta yang sedang
hamil dan gemuk-gemuk?, kami berkata : Ya, maka beliau bersabda : tiga
ayat yang kalian baca dalam shalat kalian itu lebih baik dari tiga ekor
onta hamil yang gemuk. (HR Muslim)
9. BELAJAR AL QURAN DI MASJID
23)
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُوْنَ كِتَابَ
اللهِ، وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ، إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ
السَّكِيْنَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ
وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ [مسلم]
Tidak berkumpul suatu
kaum di salah satu rumah Allah yang didalamnya mereka membaca Al Quran
dan mempelajarinya diantara mereka, kecuali akan diturunkan kepada
mereka ketenangan, dicurahkan rahmat dan dikelilingi oleh para malaikat
serta Allah sebut-sebut mereka pada (makhluk) yang ada disisi-Nya. (HR
Muslim)
10. MEMBERI SALAM
24) إِنَّ مُوْجِبَاتِ المَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلاَمِ، وَحُسْنُ الْكَلاَمِ [صحيح الجامع]
Sesungguhnya yang pasti mendatangkan ampunan adalah mengucapkan salam dan pembicaraan yang baik. (Shahih Al-Jami’)
25)
لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى
تَحَابُّوْا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ
تَحَابَبْتُمْ، أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ [مسلم]
Tidak masuk
syurga kecuali kalian beriman, dan tidak beriman sebelum kalian saling
mencintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan
kalian akan saling mencintai, sebarkanlah salam diantara kalian. (HR
Muslim)
11. BERJABAT TANGAN
26)
أَيـُّمَا مُسْلِمَيْنِ الْتَقَيَا، فَأَخَذَا أَحَدُهُمَا بِيَدِ
صَاحِبِهِ، فَتَصَافَحَا، وَحَمِدَا اللهَ تَعَالىَ جَمِيْعًا، تَفَرَّقَا
وَلَيْسَ بَيْنَهُمَا خَطِيْئَةٌ [صحيح الجامع]Siapa saja diantara dua
orang muslim yang berjumpa, kemudian salah seorang diantara keduanya
mengambil tangan sahabatnya untuk berjabat tangan, dan mereka memuji
Allah semuanya, (maka jika mereka) berpisah tidak ada dosa diantara
mereka berdua.(Shahih Al-Jami’)
12. CINTA KARENA ALLAH
27)
قال رسول الله j: قال الله تعالى : حَقَّتْ مَحَبَّتِيْ
لِلْمُتَحَابِّيْنَ فِيَّ . الْمُتَحَابُّوْنَ فِيَّ عَلَى مَنَابِرٍ مِنْ
نُوْرٍ يَغْبِطُهَا بِمَكَانِهِمْ النَّبِيُّونَ وَالصِّدِّيْقُوْنَ
وَالشُّهَدَاءُ [صحيح الجامع]
Layak untuk mendapatkan cintaKu bagi
orang yang saling mencintai karena-Ku. Orang yang saling mencintai
karena-Ku (di hari kiamat) akan ditempatkan di menara dari cahaya,
tempat yang diingini oleh para nabi, orang-orang yang benar dan para
syuhada (Shahih Jami’ Al Albani)
28)
إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : أَيْنَ
الْمُتَحَابُّوْنَ لِجَلاَلِي، اَلْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ
لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّي [مسلم]
Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman
pada hari kiamat : Mana orang-orang yang saling mencintai karena
kebesaran-Ku, hari ini Aku akan menaungi mereka pada saat tidak ada
naungan selain naungan-Ku “ (HR Muslim)
29) مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجِدَ طَعْمَ الإِيْمَانِ، فَلْيُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ للهِ [صحيح المسلم]
Siapa yang ingin merasakan lezatnya iman, maka cintailah seseorang hanya karena Allah.
13. MENGUNJUNGI SAUDARA (REKAN) KARENA ALLAH TA’ALA
30)
مَنْ عَادَ مَرِيْضًا أَوْ زَارَ أَخًا لَهُ فِي اللهِ : نَادَاهُ مُنَادٍ
أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ، وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً
[صحيح البخاري]
Siapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi
saudaranya karena Allah, maka akan ada yang memanggilnya: Kebaikan
buatmu dan perjalananmu, dan pesanlah tempatmu di syurga (Shahih
Bukhari)
14. MEMBANTU ORANG LAIN DAN MEMENUHI KEBUTUHAN MEREKA
31) مَنْ يَكُنْ فِيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ يَكُنِ اللهُ فِي حَاجَتِهِ [صحيح الجامع]
Siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, niscaya Allah akan memenuhi kebutuhannya. (Shahih Al-Jami)
32)
وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ
[مسلم]Allah akan selalu menolong hambanya selama hambanya selalu
menolong saudaranya. (HR Muslim)
33)
وَ لأَِنْ أَمْشِـيْ مَعَ أَخِيْ الْمُسْلِمِ فِي حَاجَتِهِ أَحَبُّ
إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي الْمَسْجِدِ شَهْرًا [السلسلة الصحيحة]
Sungguh
jika saya berjalan bersama saudara saya yang muslim dalam rangka
memenuhi kebutuhannya hal itu lebih saya sukai dari i’tikaf di masjid
selama sebulan (Silsilah Shahihah Al Albani)
34)
وَمَنْ مَشَى مَعَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ فِي حَاجَتِهِ حَتَّى يُثْبِتَهَا
لَهُ، ثَبَّتَ اللهُ تَعَالَى قَدَمَهُ يَوْمَ تَزِلَّ
الأَقْدَامُ[السلسلة الصحيحة]Siapa yang berjalan bersama saudaranya dalam
rangka memenuhi kebutuhannya hingga terpenuhi kebutuhannya, maka Allah
akan memantapkan kakinya pada hari banyak kaki-kaki yang tergelincir
(hari kiamat) ( Silsilah Shahihah Al Albani)
15. MEMBAHAGIAKAN ORANG BERIMAN
35)
أَفْضَلُ الأَعْمَالِ أَنْ تُدْخِلَ عَلَى أَخِيْكَ الْمُؤْمِنِ
سُرُوْرًا، أَوْ تَقْضِيَ عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تُطْعِمَهُ خُبْزًا [صحيح
الجامع]
Sebaik-baik amalan adalah mendatangkan kesenangan terhadap
saudaramu yang beriman, melunaskan hutangnya dan memberinya makan
dengan sekerat roti “ (Shahih Jami’ Al Albani)
16. HUTANG
36)
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُقْرِضُ مُسْلِمًا مَرَّتَيْنِ إِلاَّ كَانَ
كَصَدَقَتِهَا مَرَّةً [صحيح ابن ماجه]Seorang muslim yang memberikan
pinjaman kepada seorang muslim lainnya sebanyak dua kali maka itu
bagaikan sedekah darinya sekali (Shahih Ibnu Majah Al Albani)
17. MENOLONG ORANG DALAM MASALAH UTANG
37) مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا، أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ [صحيح الجامع]
Siapa
yang menunda (pembayaran utang) orang yang kesulitan atau
menggugurkannya niscaya akan Allah berikan dia naungan pada hari tidak
ada naungan selain naungan-Nya (Shahih Jami’ Al Albani)
38)
مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ [صحيح الجامع]Siapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang
kesulitan niscaya akan Allah berikan kemudahan baginya di dunia dan
akhirat (Shahih Jami’ Al Albani)
39)
كَانَ رَجُلٌ يُدَايِنُ النَّاسَ، فَكَانَ يَقُوْلُ لِفَتَاهُ : إِذَا
أَتَيْتَ مُعْسِرًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ، لَعَلَّ اللهُ أَنْ يَتَجَاوَزَ
عَنَّا، فَلَقِىَ اللهُ فَتَجَاوَزَ عَنْهُ [متفق عليه]Dahulu ada
seseorang yang memiliki piutang kepada orang-orang, maka dia berkata
kepada anaknya : “ Jika kamu mendapatkan orang yang kesulitan
biarkanlah, semoga Allah akan memaafkan (kesalahan) kita, maka tatkala
dia berjumpa dengan Allah, Dia (Allah) melewatkan (memaafkan)-nya.
(Muttafaq ‘alaih)
40) مَنْ سَرَّهُ
أَنْ يُنْجِيَهُ اللهُ مِنْ كُرَبِ يَوْمِ القِيَامَةِ فَلْيُنَفِّسْ عَنْ
مُعْسِرٍ، أَوْ يَضَعُ عَنْهُ [مسلم]Siapa yang ingin ditolong Allah dari
kesusahan hari kiamat maka berilah tangguh (pembayaran utang) bagi
orang yang kesulitan atau gugurkanlah. (HR Muslim)
18. MENUTUPI AIB ORANG LAIN
41)
لاَ يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَ اللهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ [مسلم]Seorang hamba yang menutupi aib hamba lainnya di
dunia niscaya Allah tutup aibnya di hari kiamat. (HR Muslim)
42)
مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
[مسلم]Siapa yang menutupi aib seorang muslim maka akan menutup aibnya di
dunia dan akhirat. (HR Muslim)
19. MEMBELA KEHORMATAN ORANG MUSLIM
43)
مَنْ رَدَّ عَنْ عَرْضِ أَخِيْهِ رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارُ
يَوْمَ القِيَامَةِ [صحيح الجامع]“ Siapa yang membela kehormatan
saudaranya, niscaya Allah akan melindugi wajahnya dari api neraka pada
hari kiamat “ (Shahih Jami’ Al Albani)
44)
مَنْ نَصَرَ أَخَاهُ بِظَهْرِ الْغَيْبِ نَصَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ [صحيح الجامع]“ Siapa yang menolong saudaranya dari kejauhan
maka Allah akan menolongnya di dunia dan akhirat “. (Shahih Jami’ Al
Albani)
20. MENDAMAIKAN MANUSIA
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
لاَ
خَيْرَ فِي كَثِيْرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلاَّ مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ
مَعْرُوْفٍ أَوْ إِصْلاَحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ
ابِتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ أَجْرًا عَظِيْمًا [النساء
: 114]
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan
mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)
memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian
diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari
keridhaan Allah, maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar “
(An
Nisa 114)أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلٍ مِنْ دَرَجَةِ
الصِّيَامِ وَالصَّلاَةِ وَالصَّدَقَةِ ؟ قَالُوا : بَلَى، قَالَ إِصْلاَحُ
ذَاتِ الْبَيْنِ(صحيح أبي داود45)
“ Maukah engkau aku beritahukan
(perbuatan) yang lebih utama derajatnya dari puasa, shalat dan shadaqah
?, mereka menjawab : Ya, beliau bersabda : Mendamaikan antara dua pihak “
(Shahih Abu Daud)
21. SILATURAHIM
قَالَ
اللهُ تَعَالَى : وَأُوْلُوا الأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فيِ
كِتَابِ اللهِ (الأنفال :75)“ Orang-orang yang mempunyai hubungan
kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang
bukan kerabat) didalam kitab Allah “ (Al Anfal 75)
صَنَائِعُ
الْمَعْرُوْفِ تَقِيَ مَصَارِعَ السُّوْءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ
غَضَبَ الرَّبِّ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ تُزِيْدُ الْعُمْرِ (صحيح الترغيب)
“
Orang-orang yang berbuat kebaikan melindungi dirinya dari mati buruk,
shadaqah yang disembunyikan akan meredam murkan Robb, silaturrahmi akan
menambah umur “ (Shahih Targhib Al Albani)
الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ، وَعَلَى ذِيْ الرَّحِمِ اِثْنَانِ : صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ (صحيح الترغيب)
“
Shadaqah terhadap orang miskin akan dinilai shadaqah, dan (shadaqah)
terhadap sanak saudara dinilai dua : shadaqah dan penyambung silaturahim
“ (Shahih Targhib Al Albani)
لَيْسَ
شَيْءٌ أُطِيْعُ اللهَ تَعَالَى فِيْهِ أَعْجَلُ ثَوَابًا مِنْ صِلَةِ
الرَّحِمِ، وَلَيْسَ شَيْءٌ أَعْجَلُ عِقَابًا مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ
الرَّحِمِ (صحيح الجامع)“ Tidak ada ketaatan kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala yang lebih cepat mendapatkan pahalanya kecuali silaturahim
(menyambung persaudaraan), dan tidak ada suatu kemunkaran yang lebih
cepat mendatangkan hukuman kecuali memutus persaudaraan “ (Shahih Jami’
Al Albani)
22. AKHLAQ YANG BAIK
لَيْسَ شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي الْمِيْزَانِ مِنَ الْخُلُقِ الْحَسَنِ (صحيح الجامع)
“ Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan selain akhlak yang baik “ (Shahih Jami)
إِنَّ الرَّجُـلَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ قَائِمِ الَّليْلِ صَائِمِ النَّهَارِ (صحيح الجامع)
“
Sesungguhnya seseorang yang berakhlak baik akan mendapatkan derajat
orang yang bangun malam (beribadah), dan puasa pada siang harinya”إِنَّ
أَقْرَبَكُـمْ مِنِّي مَنْزِلاً يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنُكُمْ
أَخْلاَقًا فِي الدُّنْيَا (صحيح الجامع)
“ Sesungguhnya orang yang
paling dekat diantara kalian kepadaku pada hari kiamat adalah mereka
yang akhlaknya baik di dunia “ (Shahih Jami’ Al Albani)
23. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DI JALAN
أَمْطِ
الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ فَإِنَّهُ لَكَ صَدَقَةٌ (السلسلة الصحيحة)“
Singkirkanlah segala rintangan dari jalan karena bagimu hal itu bernilai
shadaqah “ (Silsilah Shahihah Al Albani)
مَنْ
أَخْرَجَ مِنْ طَرِيْقِ الْمُسْلِمِيْنَ شَيْئاً يُؤْذِيْهِمْ، كَتَبَ
اللهُ لَهُ بِهِ حَسَنَـةً، وَمَنْ كَتَبَ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً
أَدْخَلَهُ الْجَنَّةِ (صحيح الجامع)“ Siapa yang menyingkirkan bahaya apa
saja dari jalannya kaum muslimin, Allah akan mencatat baginya kebaikan,
dan siapa yang dicatat baginya kebaikan maka Allah akan memasukkannya
ke dalam syurga “ (Shahih Jami’ Al Albani)
24. MENANAM TUMBUH-TUMBUHAN
مَنْ غَرَسَ غَرْساً، لَمْ يَأْكُلْ مِنْهُ آدَمِيٌّ، وَلاَ خَلْقٌ مِنْ خَلْقِ اللهِ، إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ (البخاري)
“
Siapa yang menanam tumbuh-tumbuhan, kemudian dimakan sebagiannya anak
Adam atau diantara makhluk Allah, niscaya baginya (pahala) shadaqah “
(HR Bukhari)
سَبْعٌ يَجْرِيْ
لِلْعَبْدِ أَجْرَهُنَّ وَهُوَ فِيْ قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ: مَنْ
عَلَّمَ عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ
نَخْلاً أَوْ بَنَى مَسْجِدًا أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا
يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ (صحيح الجامع)
“ Tujuh (golongan)
yang tetap mengalir bagi mereka pahalanya saat dia di kubur setelah
kematiannya : Yang mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai, menggali
(membuat) sumur, mewariskan mushaf, meninggalkan anak yang memintakan
ampun untuknya setelah kematiannya “ (Shahih Jami’ Al Albani)
25. JUJUR
قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصَّادِقِيْنَ (التوبة : 119)
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar “ (At Taubah 119)
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ البِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ (صحيح الجامع)
“
Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran mengarahkanya kepada
kebaikan, dan kebaikan mengarahkan kepada syurga “ (Shahih Jami’ Al
Albani)
26. PENYAYANG
حُرِمَ عَلَى النَّارِ كُلَّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ قَرِيْبٍ مِنَ النَّاسِ (السلسلة الصحيحة)
“
Diharamkan bagi neraka setiap orang yang santun, sopan dan memudahkan
serta dekat dengan manusia “ (Silsilah Shahihah Al Albani)
يَا
عَائِشَةَ : إِنَّ اللهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ، وَيُعْطِيْ عَلَى
الرِّفْقِ مَالاَ يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ، وَمَالاَ يُعْطَي عَلَى سِوَاهُ
(صحيح الجامع)
“ Wahai Aisyah : Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan
menyukai kelembutan, dan Dia memberikan bagi sikap kelembutan apa-apa
yang tidak diberikan bagi sikap kekasaran dan apa-apa yang tidak
diberikan kepada sikap selainnya “ (Shahih Jami’ Al Albani)
مَنْ رَحِمَ وَلَوْ ذَبِيْحَةَ عُصْفُوْرٍ، رَحِمَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (البخاري)
“
Siapa yang memiliki rasa belas kasih meskipun terhadap sembelihan
burung merpati, niscaya Allah akan menyayanginya pada hari kiamat “ (HR
Bukhari)
27. MENAHAN AMARAH
مَنْ
كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَسْتَطِيْعُ أَنْ يُنَفِّذَهُ، دَعَاهُ اللهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي
أَيِّ الْحُوْرِ شَاءَ (صحيح الترمذي)“ Siapa yang mampu menahan amarah
sedangkan dia mampu melakukannya, Niscaya Allah akan memanggilnya di
hadapan makhluk-makhluknya hingga Dia memilihkan untuknya bidadari yang
disukainya “(Shahih Turmuzi)
28. KEUTAMAAN TAQWA
Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman :وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ
مَخْرَجًا [الطلاق : 2]“ Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya
Dia akan mengadakan baginya jalan keluar “ (At-Thalaq : 2)
29. TAWADHU KARENA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA.مَا
تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ (مسلم)“ Siapa yang
tawadhu’ karena Allah niscaya Allah akan mengangkat (derajatnya) “ (HR
Muslim)
30. SABAR
Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman :} إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ
أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ{ (10) سورة الزمرTiada lain disempurnakan
pahala orang yang sabar dengan tanpa hitungan. [Az-Zumar :10]Nabi
bersabda yang artinya : “Orang beriman sungguh menakjubkan, Semua
perkaranya baik baginya, dan hal tersebut tidak terjadi kecuali bagi
seorang mu’min, jika dia mendapatkan kebaikan dia bersyukur karena itu
baik baginya, dan jika dia mendapatkan keburukan dia bersabar, karena
itu baik baginya (HR Muslim)
31. ZUHUD TERHADAP DUNIA
اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا فِي أَيْدِي النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ (السلسلة الصحيحة)
“
Zuhudlah kamu terhadap dunia niscaya Allah akan mencintaimu, dan
zuhudlah kamu terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya mereka
akan mencintaimu “ (Silsilah Shahihah Al Albani)
32. BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
قَالَ
اللهُ تَعَالَى : }وَوَصَّيْنَا الإِْنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا{
(العنكبوت : 8) “ Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua
orang ibu-bapaknya “ (Al Ankabut 8)
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الْوَالِدِ، وَسُخْطُ اللهِ فِي سُخْطِ الْوَالِدِ
“
Ridhonya Robb terletak pada ridho orang tua, dan murkanya Robb terletak
pada murkanya orang tua “ (Silsilah Shahihah Al Albani)
رَغِمَ
أَنْفُهُ، رَغِمَ أَنْفُهُ، رَغِمَ أَنْفُهُ قِيْلَ : مَنْ يَا رَسُوْلَ
اللهِ ؟ قَالَ : مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ، أَحَدُهُمَا
أَوْ كِلاَهُمَا فَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةِ مسلم“ Celaka, celaka, celaka,
(shahabat) bertanya : Siapa ya Rasulullah ? : “Siapa yang mendapatkan
kedua orang tuanya disaat tua, salah satunya atau keduanya tapi tidak
masuk syurga “ (HR Muslim)
33. BERBAKTI KEPADA BIBI
قَالَ اللهُ تَعَالَى : وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالأَرْحَام (النساء : 1)
Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman : “ Dan bertakwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahim “ (An-Nisa:1)
أَنَّ
رَجُلاً أَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّي أَصَبْتُ
ذَنْبًا عَظِيْمًا فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ ؟ قَالَ : هَلْ لَكَ مِنْ
أُمٍّ ؟ قَالَ : لاَ، قَالَ : هَلْ لَكَ مِنْ خَالَةٍ ؟ قَالَ : نَعَمْ .
قَالَ : فَبِرَّهَا " صحيح الترمذي
“ Seseorang mendatangi
Rasulullahshalallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata : “ Ya Rasulullah,
sesungguhnya aku telah melakukan suatu dosa yang besar, apakah aku dapat
bertaubat ?”, beliau bersabda : “ Apakah ibumu masih ada ?”, dia
berkata : “ Tidak “, beliau bersabda : “ Apakah kamu punya bibi ?”, :
“Ya”, beliau bersabda : “ Berbuat baiklah kepadanya “. Shahih Turmuzi.
34. MEMPERHATIKAN PARA JANDA, ANAK YATIM DAN ANAK WANITA.
عَنْ
أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ : "
السَّاعِيْ عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالْمَسَكِيْنِ كاَلْمُجَاهِدِ فِي
سَبِيْلِ اللهِ وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَكاَلْقَائِمِ لاَ يَفْتُرُ،
وَكَالصَّائِمِ لاَ يُفْطِرُ " متفق عليه
“ Dari Abu Hurairah
radiallahuanhu dari Rasulullah beliau bersabda : “ Orang yang
memperhatikan janda dan orang miskin bagaikan mujahid di jalan Allah “
saya (Abu Hurairah) mengira beliau juga bersabda : “ Bagaikan orang yang
beribadah tiada henti dan bagaikan orang yang selalu shoum “ (Muttafaq
alaih)
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيْمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا. وَقَالَ بِأَصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةُ وَالْوُسْطَى " (البخاري)
“
Saya dan orang yang mengurusi anak yatim (nanti) di Syurga seperti ini,
seraya mengisyaratkan dua jarinyaمَنْ مَسَحَرَأْسَ يَتِيْمٍ، لَمْ
يَمْسَحْهُ إِلاَّ اللهُ، كَانَ لَهُ فِي كُلّ مَرَّةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا
يَدُهُ حَسَنَاتٍ، وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيْمَةٍ أَوْ يَتِيْمٍ
عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ. وَفَرَّقَ
بَيْنَ أَصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةُ وَالْوُسْطَى "(أحمد 5/250)
“Siapa
yang mengusap kepala anak yatim karena Allah, maka setiap usapan
tangannya akan melahirkan beberapa kebaikan, dan barang siapa yang
berbuat kebaikan kepada anak yatim wanita maupun laki-laki yang ada
padanya, maka saya akan bersamanya di syurga seperti ini, seraya
mengacungkan kedua jarinya, jari telunjuk dan tengah “ (Ahmad 5/250)
مَا
مِنْ رَجُلٍ تُدْرِكُ لَهُ ابْنَتَانِ فَيَحْسُنُ إِلَيْهِمَا مَا
صَحِبَتَاهُ أَوْ صَحِبَهُمَا إِلَّا أَدْخَلَتَاهُ الْجَنَّةَ (صحيح ابن
ماجة)
“ Seseorang yang memiliki dua orang anak wanita lalu
diperlakukannya dengan baik selama keduanya bersamanya atau dia menemani
keduanya kecuali keduanya memasukkannya ke surga [Shohih Ibnu Majah]